Terinspirasi oleh Stea "Candy Candy", Legolas from Mirkwood "The Lord Of The Ring" serta hubungan saya dan sahabat saya, si Ghost Gemmy. Saya tulis dua tahun yang lalu. Pas saya baca lagi sekarang, terasa sangat kanak-kanak dan cheesy. Idenya aja udah cheesy. Aduuh! Sengaja saya post lagi di sini dengan maksud suatu saat di masa depan saya akan balik lagi, baca ini dan tertawa saat ingat betapa sangat anak-anaknya tulisan saya. Hahaha. Semoga aja saya punya cukup niat untuk melanjutkan ide ini menjadi sebuah cerita komplit.
Cerita Negeri Dongeng
Ini cerita tentang Archelova yang tergila-gila dengan panah dan selalu berkhayal menjadi pemanah handal seperti dalam buku-buku dan film-film fiksi favoritnya. Hanya hayalan, karena Lova tak pernah bisa memanah dengan baik, bahkan untuk mendapatkan nilai E sekalipun. Nilai yang selalu ia dapatkan adalah F alias Fail. Gagal! Oleh karena itu, hayalannya ini selalu menjadi cemoohan Efhoza, sahabatnya yang juga punya hobi antik yaitu menciptakan alat2 berbasis teknologi. Disebut antik karena ciptaan-ciptaannya selalu berakhir dengan kegagalan!
This prince drives me crazy! |
Suatu hari, Efhoza menciptakan sebuah kotak yang ia sebut X Box yang berfungsi sama dengan mesin waktu. Dan seperti biasa, Archelova menjadi pendamping (kalo tidak mau dsebut kelinci percobaan) Efhoza mencoba hasil penemuannya.
“Berhenti menjadikanku kelinci percobaan, penemu gagal!!” teriak Archelova setengah marah saat Efhoza memaksanya masuk dalam kotak tersebut.
“Ohh penghayal bodoh. Alatku ini lebih bagus dari panahmu itu. Berhenti meronta. Kita segera berangkat.” Jari-jari Efhoza dengan sigap menekan tombol2 yang tak begitu dimengerti Archelova. Ketika telunjuknya menekan tombol ENTER, Archelova yang masih bersungut dibelakangnya berteriak histeris atau lebih tepatnya panik ketakutan. Efhoza juga berteriak. Mereka tersedot dalam arus yang aneh yang gelap dan menyesakkan. Atmosfirnya aneh. Arus aneh itu dihentikan oleh sebuah pohon seukuran 10 pelukan orang dewasa. Archelova dan Efhoza terpental jatuh saat tubuh mereka menabrak pohon itu. Tempat yang aneh dengan pohon-pohon besar dimana-mana.
”Ohh kau kirim aku kemana, moron!!” teriak Archelova marah.
Efhoza mengerutkan dahinya yang benjol sejenak. Mengeluarkan gaya khas sok innocent yang menyebalkan. Celingak-celinguk. ”Aku juga tidak tau, Lova. Tadi aku setting waktunya 100 tahun didepan. Kenapa jadi tempat ini? Atau mungkin kota kita akan berevolusi menjadi rimba berpohon raksasa 100 tahun kede...?” Efhoza menghentikan kalimatnya seketika saat bayangan-bayangan perak berkilauan berdesing sesenti dari telinganya. Dua anak panah menancap di pohon besar di depan mereka. Keduanya bertatapan. Serentak menoleh kebelakang dan terbeliak menatap belasan bayangan perak berkilauan melesat menuju mereka.
”Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!"
template kamu kayaknya bukan template bawaan ya dear, duh saya sampe harus menggunakan tampilan mobile nih karena gagal di verifikasi kata
ReplyDeletewuh. sampai main ke sini.
ReplyDeleteTemplate bawaan itu maksudnya template yg dari blogger? verifikasi katanya udah saya buat tewas. :D
saya jadi tambah penasaran sama kelanjutan ceritanya, salam kenal ya :)
ReplyDeleteHi, Herry. Trimakasih. Salam kenal. :)
ReplyDeleteKucluk kucluk
ReplyDeleteThe ghost was here! OMG!
ReplyDelete