16 December 2010

Felt Like..

Ini hanya catatan biasa. Tentang ragam rasa yang akupun tak tahu dimana kuharus menempatkannya. Hal sederhana yang tak berguna atau hal berbeda yang punya makna. Ada makna atau tidak untukmu, kawan, mohon maklumilah. Kau melewatkannya saja tanpa menoleh, kawan, tiada masalah dan akupun tak marah. Ini hanya catatan biasa tentang ragam rasa yang (mungkin) juga biasa.
***

Lagi, dikerjai murid. Mereka bersembunyi seperti biasa, mengajakku bermain hide and seek. Kucari mereka di kelas kosong yang gelap, dibalik pintu, dibawah kursi. Nihil. Seorang teman guru membantu. Tetap tidak ada. Kuputuskan menunnggu dikelas sambil berfikir, "Mungkinkah mereka menggunakan jubah gaib?" Salah satu muridku pecinta HarPot dan sudah merasakan betapa anehnya rasa permen Bertie Botts, permen segala rasa yang bahkan ada rasa kotoran telinga (Huek!). Jadi, bukan tidak mungkin dia telah membeli jubah gaib juga lalu memakainya berdua, berdiri di sudut kelas sambil menahan tawa melihatku menunggu mereka, dengan muka bego (default alias bawaan lahir!). Nah, nah. Ditambah lagi sekarang kudengar suara mereka, berbisik-bisik, dekat. Benarkah ada jubah gaib? Pertanyaan Mpong yang hanya bisa kujawab "Kalau tak salah ada.." dengan ragu karena aku juga tak yakin. Kalau tak ada jubah gaib, lalu dimana mereka? Kukitarkan pandangan kesekeliling ruangan kotak itu dan olalaaaaaa... Ada pintu dibelakang kursiku, pintu ke dunia luar. Hampir setahun aku disitu dan aku baru tahu pintu yang sekarang kuberi nama Pintu Narnia itu. Oh my Oh my.. Dan disanalah mereka, mengintip-intip dari balik pintu mencariku. Terkecoh karena tak mendengar tapakku menjejaki lantai. Kata mereka, "Miss jalan tak kedengaran. Ringan."

I felt like an Elf, yang punya langkah anggun nan ringan, tak kedengaran, seperti melayang. Semakin meyakinkanku, ada darah Elf dalam diriku.:)
***

Dapat sms dari teman sebangsa, bangsa Unelmoija.
Nenya - Askum, madam Efenil (seharusnya Efhenniel, red.). Kangen cerita-cerita.

I felt like a fortune-teller dan lebih parah berasa berprofesi sebagai dukun saat membaca kata Madam Efenil. Ahh well, ini benar-benar biasa. Kutulis karena aku juga rindu padamu wahai pemimpi penuh ambisi. Rindu bercerita tentang rencana-rencana dan mimpi-mimpi kita. Ingin kutemui kau sore ini, duduk dibangku bercat baru didepan P16. Menikmati kabut yang perlahan menyelimuti kota dan kita sambil merangkai kalimat-kalimat dan tertawa.
***

Di kelas, menjelaskan dengan nyawa yang tinggal setengah, menahan sakit karena sihir kiriman dewi Bulan. Merasa marah pada murid yang motivasi belajarnya entah dimana. Mungkin hilang bersama setengah nyawaku. Menyesuaikan diri dengan energiku. Lalu terdengarlah kalimat, "Tadi pas pelajaran Matematika cepat ya rasanya. Apa waktu belajar bahasa Inggrisnya ditambah?"

I felt like a very bad teacher. Seorang guru yang gagal. Serasa mendapat kiriman sihir tambahan dari dewa Ganesha. Help! Sakit.. sakit!
***

Mpong - Aku punya berita gembira.
Aku - Apa?!
Mpong - Ini diaaa! (Bersemangat menunjukkan bar-bar coklat.) Aku dapat nilai tertinggi dan dapat hadiah.

I felt like a very lucky sister of hers. Yang pertama karena punya adik yang semangat belajar. Yang kedua karena aku bisa mengunyah coklat hadiahnya beberapa bar. Lumayan untuk menambah hormon Serotoninku yang beberapa hari ini menghilang. Hehe. Makasih Mpoongg. Terakhir dan ini yang paling utama. Ada rasa hangat menjalar-jalar saat ia bercerita, ketika teman-temannya berkeliling meminta bungkusan bar-bar coklat itu dibuka, katanya, "Jangan ah. Aku mau nunjukin ini ke kakakku dulu." Oh my.. oh my itu kebiasaan kanak-kanak kami. Berbagi bangga dan bahagia, diajarkan oleh dua orang tua sederhana, terutama mamak. Jadi terlempar sesaat ke bagian dunia lain dimasa lalu. Hidupkan terus kebiasaan itu, sistah! Itu salah satu perekat cinta kita. I love my mom, dad, my sisters: Dudush, Bales, Mpong dan the most handsome boy ever, my lil' brother: Adi!! Yeah, I really love you all  walau kadang kita juga berselisih paham dan marah-marahan. :)
***

Kuingatkan sekali lagi, kawan. Ini hanya catatan biasa. Mungkin tak akan kau temukan sesuatu yang bermakna. Ini hanya kisah tentang rasa.

5 comments:

  1. ini hanya cerita biasaa...
    tp ntah knpa saya bs brgumam kecil namun jelas" WOW!!"

    i really like the way u write..simple but power!

    btw..r u really a teacher???

    ReplyDelete
  2. Thank you.
    Kalo ada masukan, katakan saja kawan.
    Aku sedang belajar.
    :)

    Yes. I teach children in a course. Masih belajar juga. Huhu

    ReplyDelete
  3. Salam persahabatan dari seorang blogger borneo...

    ReplyDelete
  4. anda telah membuat saya menjadi tersungging untuk menulis seperti yang anda tulis.
    namun membingung kan bagi saya.,
    karna disepanjang kalimat anda.,
    ada beberapa baris terdapat kalimat yang mengguna kan bahasa onta.,yang membuat saya tidak mengerti..
    tapi saya tetap suka dengan karya anda.
    sekian dan trimakasih.

    ReplyDelete
  5. Blogger Borneo:
    Salam kenal kembali, kawan.

    Andhika:
    Mau dbayar brpe dah muji2?? kekekek

    ReplyDelete