Andai saya menjadi anggota DPD RI- Tak terlalu susah membuat satu, dua, bahkan banyak program untuk daerah. Turun ke lapangan mencari data, membahasnya di sidang, terbentuklah kesepakatan mengenai hal-hal yang akan dilakukan untuk pembangunan daerah yang tertuang dalam bentuk program. Selesai. Lalu apa? Lanjut ke pelaksanaan. Nah, di bagian inilah kuncinya.
Merealisasikan sebuah program itu susah, terutama merealisasikannya dengan konsistensi penuh pada tujuan awal program. Banyak hambatan di sana-sini. Banyak rintangan. Banyak godaan. Lihat saja, banyak sekali program-program yang dibuat pemerintah yang pelaksanaannya tersendat. Mulai dari pembangunan jembatan yang hanya setengah jalan, jalanan yang terus berlubang (bahkan di ibukota provinsi), sertifikasi guru yang uangnya sering telat datang, Jamkesmas yang tidak tepat sasaran dan lain-lain. Mengapa? Jawabannya adalah karena banyak oknum pemerintahan yang terpikat godaan uang. Korupsi.
Merealisasikan sebuah program itu susah, terutama merealisasikannya dengan konsistensi penuh pada tujuan awal program. Banyak hambatan di sana-sini. Banyak rintangan. Banyak godaan. Lihat saja, banyak sekali program-program yang dibuat pemerintah yang pelaksanaannya tersendat. Mulai dari pembangunan jembatan yang hanya setengah jalan, jalanan yang terus berlubang (bahkan di ibukota provinsi), sertifikasi guru yang uangnya sering telat datang, Jamkesmas yang tidak tepat sasaran dan lain-lain. Mengapa? Jawabannya adalah karena banyak oknum pemerintahan yang terpikat godaan uang. Korupsi.
Dari sini |
Lalu, apa jadinya program-program bagus yang direncanakan pemerintah kalau korupsi tak juga berhenti? Program tak akan berjalan sebagaimana mestinya. Kemudian, apa jadinya daerah kalau pelaksanaan program tak berjalan sebagaimana mestinya? Daerah tetap terpuruk tanpa ada pembangunan berarti. Kalau begitu, apa gunanya ada DPD RI yang katanya memperjuangkan aspirasi daerah? Apa gunanya pemerintah?
Korupsi memang akar permasalahan pembangunan bangsa yang kaya ini. Semua rencana pembangunan memang jadi tak berarti selama korupsi berkuasa. Oleh karena itu, di bawah ini , ada dua hal yang akan saya lakukan andai saya menjadi anggota DPD RI.
- Andai saya menjadi anggota DPD RI, saya akan menjaga diri saya untuk tidak ikut melakukan tindak korupsi. Saya akan menjaga diri saya untuk tetap bersih. Saya menolak untuk melakukan dan menolak untuk membantu. Saya ingin menjadikan DPD RI sebagai lembaga pemerintahan Indonesia paling bersih. Untuk itu, saya harus memulai dari diri saya sendiri.
Dari sini |
- Andai saya menjadi anggota DPD RI, selain menjaga diri dari korupsi, konsistensi pada visi ,misi dan tugas juga akan saya tanamkan pada diri saya. Saya akan berjuang demi terwujudnya "Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) sebagai lembaga legislatif yang kuat, setara dan efektif dalam memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah menuju masyarakat Indonesia yang bermartabat, sejahtera, dan berkeadilan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)".
Saya sadar, di antara banyaknya godaan dan celah untuk melakukan korupsi serta beratnya tugas sebagai anggota DPD RI saya harus mempunyai pondasi yang kuat untuk tetap bertahan. Pondasi yang harus saya punyai adalah rasa cinta dan takut pada Allah SWT. Tak ada hal yang bisa memotivasi manusia untuk melakukan perbuatan baik dan menjauh dari perbuatan buruk selain rasa cinta dan takut itu. Semoga semua anggota DPD RI adalah orang-orang yang cinta dan takut pada Tuhannya sehingga terbentuk DPD RI yang benar-benar pro rakyat, bukan pro duit. Amin.
Amin! Mudah2an cita2nya terkabul
ReplyDeleteAmin. :)
ReplyDeleteMenurut saya cara menghindari korupsi adalah kalo menjadi anggota DPD gak dibayar, berani?
ReplyDeleteBaru berandai saja sudah berjanji, gmn benerannya..
Seperti biasa janji cuma janji, kalo sudah jadi gak kenal lagi.. Hehe
Salam kenal :)
Wah, kalau ga dibayar, anak kucing saya dikasi makan apa? :D
ReplyDeleteSalam kenal, Herry.
Iya, karena korupsi akan menjauhkan Misi program kerja membangun dan mensejahterakan rakyat. sippp mbak :), thanks masukannya tadi.. #heuheu
ReplyDeleteHalo, Tom.
ReplyDeleteTerima kasih juga sudah berkunjung. :)
anak kucingnya dikasih paha ayam kfc aja biar cepet gemuk.. :D
ReplyDeleteGa ada duit, Herry. Pan tadi ga dibayar sayanya. :D
ReplyDeleteLagian, daripada untuk kucing, mending untuk saya aja ayamnya.
Mantab tulisannnya
ReplyDeleteSemoga menang dalam kontes ini
Salam Kenal dan Salam Sukses
kunjungan balik, moga sukses kontesnya.
ReplyDelete@Muslim dan Edy: Makasih. :)
ReplyDeletesaya juga bantu doa semoga menang ya :)
ReplyDeleteSaya sangat setuju dengan poin yang kedua... saatnya DPD menjadi lembaga yang lebih kuat dari sekarang ini
ReplyDeleteAminnnn, semoga konsep pro rakyatnya dapat diterapkan seandainya nanti kamu menjadi salah satu anggota DPD RI. Trims...
ReplyDelete@Herry: Wooo! Herry baik sekaliii. Makasiih. Semoga menang juga, Her. :)
ReplyDelete@Djangan: Bener pak. Semoga suara kita didengar. Ada banyak suara ini.
@Bro eser: DPD memang masih lemah ya sekarang. Masih belum jelas posisinya. Semoga makin kuat.
@ASMAD: Amin. Makasih ya. :)
Sebenernya kita cuma berandai-andai, jadi jangan nanggung kalo berandai.. Misal andai jadi anggota dpd saya akan mengajak masyarakat sekitar untuk berekreasi ke bulan, terlalu tinggi ya :D
ReplyDeleteJadi kalo berandai gak di bayar pun jangan galau, kan cuma berandai..
Masa berandai saja dah galau sih :D hehe
salam kenal ya :)
@Herry: :D Bener,bener.
ReplyDeletememang kebanyakan para pejabat kita saat ini tidak konsisten dengan apa yang ereka janjikan ketika pemilu.. banyak yang mendengungkan anti korupsi. tapi dengan seiring berjalannya waktu malah ikut terlibat.. hayoonakbiyanganeto.. :D
ReplyDelete@bloggerjelek: janji tinggal janji, ya.
ReplyDeletewah.... nice post mbak.... semoga menang ya, amin. ditunggu follow backnya,,,,
ReplyDeletekunjungan balik ,iya kalau janji sih mudah ,mudah mengatakannya tapi sulit merealisasikannya ,brarti kalau begitu janjinya sama saja bo'ong. Salam kenal
ReplyDelete@OMBT: Amiiinn. Oke, sudah saya follow. Trims.
ReplyDelete@Sutiawan: berarti harus ada yang mulai untuk tidak hanya berjanji. Susah bukan berarti tidak dapat dilakukan bukan? Salam kenal.
ReplyDeletetetep semangat broe untuk ngejalaninnya...memang tidaklah mudah menjadi pejabat yang benar-benar bersih dan di cintai banyak
ReplyDeletemasyarakat luas :D
@Deny: Trims, bro. :)
ReplyDeletesuka duka menjadi dewan.. tapi jika masih memiliki pendirian yang kuat, pasti bisa menjadi pemimpin yang benar-benar memimpin.. .
ReplyDelete@KA: saya suka orang optimis seperti mas Khairul ini. Salam kenal dan sukses.
ReplyDeletefokusnya di korupsi doang?
ReplyDeleteuntuk daerah gada program kerjanya nih?
hehehehe