15 December 2011

Andai Saya Menjadi Anggota DPD RI

Andai saya menjadi anggota DPD RI- Tak terlalu susah membuat satu, dua, bahkan banyak program untuk daerah. Turun ke lapangan mencari data, membahasnya di sidang, terbentuklah kesepakatan mengenai hal-hal yang akan dilakukan untuk pembangunan daerah yang tertuang dalam bentuk program. Selesai. Lalu apa? Lanjut ke pelaksanaan. Nah,  di bagian inilah kuncinya.

Merealisasikan sebuah program itu susah, terutama merealisasikannya dengan  konsistensi penuh pada tujuan awal program. Banyak hambatan di sana-sini. Banyak rintangan. Banyak godaan. Lihat saja, banyak sekali program-program yang dibuat pemerintah yang pelaksanaannya tersendat. Mulai dari pembangunan jembatan yang hanya setengah jalan, jalanan yang terus berlubang (bahkan di ibukota provinsi), sertifikasi guru yang uangnya sering telat datang, Jamkesmas yang tidak tepat sasaran dan lain-lain. Mengapa? Jawabannya adalah karena banyak oknum pemerintahan yang terpikat godaan uang. Korupsi.
Dari sini
Praktek korupsi makin merajalela. Tahun 2011, Indonesia bahkan menempati peringkat ke 4 sebagai negara terkorup di dunia. Ada yang bilang, itu semua terjadi karena bobroknya birokrasi yang menciptakan celah untuk korupsi. Ada kesempatan untuk bertindak dan bereproduksi sehingga tindakan tercela ini bagaikan rantai yang tak mudah putus. Setiap lembaga pemerintahan, tak terkecuali DPD RI, mempunyai celah untuk melakukan tindakan ini.

Lalu, apa jadinya program-program bagus yang direncanakan pemerintah kalau korupsi tak juga berhenti?  Program tak akan berjalan sebagaimana mestinya. Kemudian, apa jadinya daerah kalau pelaksanaan program tak berjalan sebagaimana mestinya? Daerah tetap terpuruk tanpa ada pembangunan berarti. Kalau begitu, apa gunanya ada DPD RI yang katanya memperjuangkan aspirasi daerah? Apa gunanya pemerintah?

Korupsi memang akar permasalahan pembangunan bangsa yang kaya ini. Semua rencana pembangunan memang jadi tak berarti selama korupsi berkuasa. Oleh karena itu, di bawah ini , ada dua hal yang akan saya lakukan andai saya menjadi anggota DPD RI.

  • Andai saya menjadi anggota DPD RI, saya akan menjaga diri saya untuk tidak ikut melakukan tindak korupsi. Saya akan menjaga diri saya untuk tetap bersih. Saya menolak untuk melakukan dan menolak untuk membantu. Saya ingin menjadikan DPD RI sebagai lembaga pemerintahan Indonesia paling bersih. Untuk itu, saya harus memulai dari diri saya sendiri.

Dari sini
  • Andai saya menjadi anggota DPD RI, selain menjaga diri dari korupsi, konsistensi pada visi ,misi dan tugas  juga akan saya tanamkan pada diri saya. Saya akan berjuang demi terwujudnya "Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) sebagai lembaga legislatif yang kuat, setara dan efektif dalam memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah menuju masyarakat Indonesia yang bermartabat, sejahtera, dan berkeadilan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)".

Saya sadar,  di  antara banyaknya godaan dan celah untuk melakukan korupsi serta beratnya tugas sebagai anggota DPD RI saya harus mempunyai pondasi yang kuat untuk tetap bertahan. Pondasi yang harus saya punyai adalah rasa cinta dan takut pada Allah SWT. Tak ada hal yang bisa memotivasi manusia untuk melakukan perbuatan baik dan menjauh dari perbuatan buruk selain rasa cinta dan takut itu. Semoga semua anggota DPD RI adalah orang-orang yang cinta dan takut pada Tuhannya sehingga terbentuk DPD RI yang benar-benar pro rakyat, bukan pro duit. Amin.

29 comments:

  1. Menurut saya cara menghindari korupsi adalah kalo menjadi anggota DPD gak dibayar, berani?
    Baru berandai saja sudah berjanji, gmn benerannya..
    Seperti biasa janji cuma janji, kalo sudah jadi gak kenal lagi.. Hehe
    Salam kenal :)

    ReplyDelete
  2. Wah, kalau ga dibayar, anak kucing saya dikasi makan apa? :D
    Salam kenal, Herry.

    ReplyDelete
  3. Iya, karena korupsi akan menjauhkan Misi program kerja membangun dan mensejahterakan rakyat. sippp mbak :), thanks masukannya tadi.. #heuheu

    ReplyDelete
  4. Halo, Tom.
    Terima kasih juga sudah berkunjung. :)

    ReplyDelete
  5. anak kucingnya dikasih paha ayam kfc aja biar cepet gemuk.. :D

    ReplyDelete
  6. Ga ada duit, Herry. Pan tadi ga dibayar sayanya. :D
    Lagian, daripada untuk kucing, mending untuk saya aja ayamnya.

    ReplyDelete
  7. Mantab tulisannnya
    Semoga menang dalam kontes ini
    Salam Kenal dan Salam Sukses

    ReplyDelete
  8. kunjungan balik, moga sukses kontesnya.

    ReplyDelete
  9. @Muslim dan Edy: Makasih. :)

    ReplyDelete
  10. saya juga bantu doa semoga menang ya :)

    ReplyDelete
  11. terkadang idealisme yang kita miliki menjadi terkalahkan oelh mayoritas anggota lain yang masih memiliki pemikiran bahwa menjadi pejabat adalah kesempatan untuk segalanya. Ini yang menghambat pengembangan ide kita bisa berjalan. Semoga dengan banyaknya suara-sura blogger Indonesia, akan ada banyak perubahan positip bagi DPD

    ReplyDelete
  12. Saya sangat setuju dengan poin yang kedua... saatnya DPD menjadi lembaga yang lebih kuat dari sekarang ini

    ReplyDelete
  13. Aminnnn, semoga konsep pro rakyatnya dapat diterapkan seandainya nanti kamu menjadi salah satu anggota DPD RI. Trims...

    ReplyDelete
  14. @Herry: Wooo! Herry baik sekaliii. Makasiih. Semoga menang juga, Her. :)
    @Djangan: Bener pak. Semoga suara kita didengar. Ada banyak suara ini.
    @Bro eser: DPD memang masih lemah ya sekarang. Masih belum jelas posisinya. Semoga makin kuat.
    @ASMAD: Amin. Makasih ya. :)

    ReplyDelete
  15. Sebenernya kita cuma berandai-andai, jadi jangan nanggung kalo berandai.. Misal andai jadi anggota dpd saya akan mengajak masyarakat sekitar untuk berekreasi ke bulan, terlalu tinggi ya :D
    Jadi kalo berandai gak di bayar pun jangan galau, kan cuma berandai..
    Masa berandai saja dah galau sih :D hehe
    salam kenal ya :)

    ReplyDelete
  16. memang kebanyakan para pejabat kita saat ini tidak konsisten dengan apa yang ereka janjikan ketika pemilu.. banyak yang mendengungkan anti korupsi. tapi dengan seiring berjalannya waktu malah ikut terlibat.. hayoonakbiyanganeto.. :D

    ReplyDelete
  17. @bloggerjelek: janji tinggal janji, ya.

    ReplyDelete
  18. wah.... nice post mbak.... semoga menang ya, amin. ditunggu follow backnya,,,,

    ReplyDelete
  19. kunjungan balik ,iya kalau janji sih mudah ,mudah mengatakannya tapi sulit merealisasikannya ,brarti kalau begitu janjinya sama saja bo'ong. Salam kenal

    ReplyDelete
  20. @OMBT: Amiiinn. Oke, sudah saya follow. Trims.

    ReplyDelete
  21. @Sutiawan: berarti harus ada yang mulai untuk tidak hanya berjanji. Susah bukan berarti tidak dapat dilakukan bukan? Salam kenal.

    ReplyDelete
  22. tetep semangat broe untuk ngejalaninnya...memang tidaklah mudah menjadi pejabat yang benar-benar bersih dan di cintai banyak
    masyarakat luas :D

    ReplyDelete
  23. suka duka menjadi dewan.. tapi jika masih memiliki pendirian yang kuat, pasti bisa menjadi pemimpin yang benar-benar memimpin.. .

    ReplyDelete
  24. @KA: saya suka orang optimis seperti mas Khairul ini. Salam kenal dan sukses.

    ReplyDelete
  25. fokusnya di korupsi doang?
    untuk daerah gada program kerjanya nih?
    hehehehe

    ReplyDelete