Hari hampir gelap. Adzan maghrib mungkin akan berkumandang beberapa belas menit kemudian dimasjid kecil kampung itu. Di lingkungan bangunan sekolah yang didepannya terdapat pokok-pokok Akasia, aku, dua adikku dan beberapa temanku masih asyik bermain Tapok Kaleng. Sejenis permainan tradisional dimana ada seorang anak yang akan berusaha mencari anak-anak lain yang telah bersembunyi ditempat rahasia andalannya masing-masing. Kalau dinegeri para bule, permainan ini dikenal dengan istilah Hide and Seek.
“Sepuluh..sembilaann..” ketika Ana yang menjadi penjaga mulai berhitung, terdengar teriakan dari rumahku yang hanya berjarak belasan meter dari sekolahan.
“ Utaasssss.. Pulaannng. Udah sore. Maghrib sebentar lagi. “ suara bapakku.
“Tujuh..enam..”
Aku yang sedang memanjati pohon Akasia berteriak menjawab, “Sebentar lagiiiiii..” dan hoopp, aku meloncat naik dengan cepat kearah cabang berdaun rimbun. Aku tersenyum menang. Rimbunnya daun-daun Akasia membuat aku sulit ditemukan. Beberapa temanku telah keluar dari persembunyiannya. Sang penjaga berhasil menemukan mereka. Tiba-tiba, Ida, salah satu temanku berteriak tertahan.
“Utaasss.. bapak.. bapaakk..”
Aku menyibak dedaunan, melongok kearah rumah. Gawat!!! Bapakku datang dengan wajah marah, membawa ranting sebesar jempol kaki orang dewasa. Secepat kilat aku merosot turun dan berteriak memanggil adik-adikku yang masih bersembunyi.
“Uuddd.. Agiiiiiiiiiiitttttt .. Cepppaaaaaaaaattttttt.. Ada bappppaaaaaaaaaakkkkkkk!!” teriakku panik sambil berlari keujung sekolahan, menjauhi rumah. Bapak ada 8 meter dibelakangku, berjalan tegas, menatap ku garang.
“Uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..” kami bertiga lari, menghambur pulang.
Heheheheheheheh.
biarpun tulisan ancur lebuuurrr, kalau cerita tentang bapak, indah benar rasanya.
Luvhyuuu syaiFuuulll, Paaaaakkkk.
hohohoh.
semoga kemuliaan selalu mendampingimu.
semoga kasih sayang-Nya selalu ada untukmu.
Ya Allah, ampunkan dosa dan khilaFnya.
Balaslah kebaikan2 yg telah dilakukannya.
bebaskan ia dari siksaan-Mu ya Allah.
Muliakan ia.
sayangi ia.
sampaikn maap qu karena tak sempat membuatnya bahagia.
sampaikan juga salam qu, katakan aq sangad mencintainya.
Thanx Ya Rabbi.
bwt bapak, "mwaahhh.. mwahhhhh"
^________^
NOTE:
Entri ini dicopy paste dari my facebook note. Biar isi blognya agak banyakan, ditambahin aja kesini. Hehehehe.. Lagian, ini bener2 sweet memoir yang susah dilupain. Sayang, ga ada foto ku waktu manjat2 yg bisa di attach. haha. But, its Oke lah.. Thanks ya udah baca.
No comments:
Post a Comment