22 January 2012

Surat Untuk Dee


Hai, Dee. Apa kabar? Keenan gimana? Masih bertugas menyebarkan galau ke semua orang? Bilang sama Keenan, dia berhasil buat saya galau habis-habisan gara-gara tingkahnya di Perahu Kertas.

Btw, Perahu Kertas adalah buku Dee pertama yang saya baca. Alasan pengen  baca novel ini awalnya gara-gara ada setting Belanda-nya. Saya memang suka baca tulisan yang setting-nya di luar. Nambah imajinasi saya tentang negeri antah berantah tersebut. Nah, di Perahu Kertas itu setting Belanda-nya cuma di bagian awal dan dikiiit banget. Mestinya saya kecewa dan berhenti baca. Tapi saya ga berhenti. Permainan emosi Keenan-Kugy dalam alur ceritanya membuat saya ga bisa ngelepasin buku ini. Kalau istilah saya "cinta yang terjebak" ala Keenan-Kugy buat saya galau to the max. Emosi saya diaduk-aduk. Ugh! Tapi saya ga galau mulu kok, Dee. Ada nyengir-nyengir juga. Muehehe.

Nilai plus lainnya yang membuat saya ketagihan adalah pesan moralnya. Bermimpilah! Saya takluk sama karya-karya yang pesan moralnya beginian. Latar belakangnya yah karena saya ini pemimpi juga. Jadi makin semangat menggapai mimpi kalo udah baca novel-novel yang isinya juga pemimpi.

Baidewei, teman saya titip pesan. Katanya, "Endingnya ga asik. Masa Keenan sama Kugy jadian!" Kalo saya mah, bisa terima ending apa saja asal ga gantung. Jadi, ending Perahu Kertas masih bisa saya terima walopun sebenarnya saya mengharapkan ending yang lebih nendang. Kugy jadian sama Neptunus misalnya. Muahahaha.

The last, saya pengen baca buku Dee yang lain. Ketagihan. Karena belum punya duit untuk beli, saya mau cari buku pinjaman. Tapi masalahnya, teman-teman saya belum punya. Di perpustakaan ga ada. Dee bisa bantu? Pinjamin saya buku-buku itu dong. Bukunya akan saya jaga baik-baik. Dijamin ga dicoret, ga dilipat, ga basah, ga kotor tapi saya ga jamin buku-buku itu ga dijual. :D #kidding

Sukses ya, Dee. Keep writing.


Dari: Ewa K.
Untuk: Mizan.com

2 comments: